Selasa, 12 Oktober 2010

Tugasnya Ervina Intan/ 09120110091

1. 3 paradigma ilmu sosial yang menjadi akar pohon ilmu komunikasi massa:
- positivistik: realitas itu bernar ktika lebih dari 1 orang mengatakan benar.
- konstruktif : kebenaran tidak bersifat objektif melainkan sesuatu yang dibangun dan dipahami menggunakan logika berdasarkan apa yang dilihat.
- kritis: melihat sesuatu yang mungkin menjadi latar belakang sampai hal tersebut terjadi (sebab-akibat)

2. 4 teori besar yang menjadi cabang utama dari ilmu kom-mass:
- post-positivistik: mencari kebenaran dengan melakukan observasi sendiri.
- hermeneutic (prasangka/kesan yang ditimbulkan): merupakan konstruksi yang tercipta dalam benak orang tentang sesuatu baik dalam bentuk teks maupun konteks.
- normatif : teori yang ideal secara umum, yang menjadi patokan hidup sehari-hari.
- critical theory : selalu mempertanyakan dan menggugat sesuatu yang mapan dan umum tapi tetap menggunakan aturan.

3. munculnya industri media dan teori propaganda:
“Jurnalisme kuning” adalah pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan pemuatan judul utama yang menarik perhatian publik. Tujuannya hanya satu: meningkatkan penjualan! Namun, jurnalisme kuning tidak bertahan lama, seiring dengan munculnya kesadaran jurnalisme sebagai profesi. Namun, para wartawannya kemudian memiliki kesadaran bahwa berita yang mereka tulis untuk publik haruslah memiliki pertanggungjawaban sosial.
            Kesadaran akan jurnalisme yang profesional mendorong para wartawan untuk membentuk organisasi profesi mereka sendiri. Organisasi profesi wartawan pertama kali didirikan di Inggris pada 1883, yang diikuti oleh wartawan di negara-negara lain pada masa berikutnya. Kursus-kursus jurnalisme pun mulai banyak diselenggarakan di berbagai universitas, yang kemudian melahirkan konsep-konsep seperti pemberitaan yang tidak bias dan dapat dipertanggungjawabkan, sebagai standar kualitas bagi jurnalisme profesional.

Teori propaganda:
black propaganda : Digunakan untuk menciptakan kebohongan yang dirancang dan disengaja. korbannya diiming-imingi sesuatu untuk mengikuti si propagandis.Pada jaman sekarang, disebut juga “buzz marketing
white propaganda : Digunakan untuk tujuan penindasan untuk orang yang berbeda pendapat,tujuan, dan ide. Kebenaran dari info jelas salah dan korban dipaksa untuk melakukan kemauan propagandis.
White propaganda sering juga digunakan untuk menarik perhatian orang2 dari masalah yang sedang terjadi atau meciptakan interpretasi orang tentang sebuah kejadian yang sedang berlangsung guna menguntungkan si pelaku propaganda.
grey propaganda :  Memancarkan informasi yang tidak benar, tapi tidak salah juga. Jadi kebenarannya diragukan.
Kebenaran informasi juga tidak bisa dicari,jadi jenis propaganda itu tidak bisa ditentukan.

4. teori normatif:
 Kaum Liberal membuat media pada masa itu secara bebas mengatur diri mereka sendiri. Tidak ada yang mengatur publikasi pesan yang disampaikan ke masyarakat. Jadi, pada masa itu, berita tidak terstruktur dengan baik dan terlebih lagi, gambar-gambar yang dipasang pun tidak pantas atau vulgar. Mulailah muncul keresahan, konsumen juga mempertanyakan dimana undang-undang perlindungan untuk konsumen. Maka dari itu, muncullah teori kontrol teknoratik (kontrol pemerintah). Bahwa media diatur oleh pemerintah. Akan tetapi, praktisi media juga menolak jika sepenuhnya diatur pemerintah. Jadi, diadakanlah kompromi antar keduanya. Hasilnya adalah media tetap bebas tapi bebas yang bertanggung jawab dan didirikanlah satu badan sensor pemerintah yang bertugas untuk mengawasi operasi mereka. Selanjutnya, media menjadi lebih bertanggung jawab pada sosial.

5. critical theories:
Teori Kritis adalah suatu pemeriksaan dan kritik dari masyarakat dan budaya, menggambar dari pengetahuan di seluruh ilmu-ilmu sosial dan manusia.
Teori kritis pertama kali didefinisikan oleh Max Horkheimer dari Sekolah Frankfurt sosiologi pada tahun 1937 esainya Teori Tradisional dan Kritis: teori kritis adalah sebuah teori sosial berorientasi pada mengkritisi dan mengubah masyarakat secara keseluruhan, berbeda dengan teori tradisional yang berorientasi hanya untuk pemahaman atau menjelaskan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar