Kamis, 07 Oktober 2010

The Rise of Media Theory in The Age of Propaganda

Oleh
Ervina Intan  / 09120110091
Villyanda R. / 09120110098
Deirdre Tenawin / 09120110111
Mariska Vergina / 09120110112
Olivia Rosary /
09120110147

Sekilas info..
Sepanjang abad ke-18, USA menjadi bangsa yang memiliki banyak kebudayaan. Masyarakat terdiri dari berbagai ras dan ethnik saat itu merasa takut dan tereksploitasi. Beberapa dari kelompok tersebut melarikan diri dari permukiman golongan minoritas dan anak-anak mereka diserap dikelas menengah American Amorphous.

Overview (tinjauan)
Situasi ini sangat ideal untuk memelihara konflik atau kekerasan sosial. Pertempuran yang terjadi pernah dikembangkan dan di lancarkan melalui media massa.
Jurnalis kuning dan muckrakers berperang kata di media.
Muckraker adalah wartawan yang membuka korupsi. Biasanya terjadi penginjilan wartawan, menantang kekuatan atas nama mereka.

Propaganda adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk mempengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda -  tidak terikat sebuah pekerjaan. Penggunaan komunikasi lebih untuk menyebarkan keyakinan khusus dan harapan.
White propaganda - penghentian yang disengaja oleh karena potensi informasi yang berbahaya dengan ide-ide yang ada, yang dikombinasikan dengan promosi infomarsi positif yang disengaja atau ide untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang ada.
Di Amerika Serikat, para pendukung di semua sisi yakin akan kebenaran dan keadilan penyebabnya.

The Origin of Propaganda
Propaganda bukan penemuan Amerika. Istilah ini berasal dari roman Katolik Congregatio de Propaganda Fide. Perintah gereja mendirikan banteng kepausan di tahun 1622. Seluruh paruh pertama berada pada abad kedua puluh, dan  makna propaganda masih diperdebatkan. secara bertahap, istilah propaganda datang untuk merujuk kepada komunikasi strategi jenis tertentu dan menggunakan strategy komunikasi tersebut untuk menyebarkan keyakinan tertentu dan harapan.
- Fritz Hippler mengatakan bahwa rahasia untuk propaganda yang efektif adalah sebuah tindakan menyederhanakan masalah yang kompleks dan ulangi bahwa penyederhanaan lagi dan lagi (World War II, 1982)
- J. Michael Sproule berargumen bahwa propaganda yang efektif adalah rahasia. "Membujuk orang tanpa terlihat untuk melakukannya"

Disinformation..
Adalah menyebarkan informasi palsu tentang oposisi untuk mendiskreditkan
Propagandis juga mengandalkan disinformasi untuk mendiskreditkan oposisi mereka dan menyebar informasi palsu tentang kelompok-kelompok oposisi dan tujuan mereka.

Black Propaganda
Digunakan untuk menciptakan kebohongan yang dirancang dan disengaja.
Source dari black propaganda itu berasal oleh orang yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengan target (orang yang ingin di propaganda).
Pada jaman sekarang, disebut juga “buzz marketing

White Propaganda
Digunakan untuk tujuan penindasan untuk orang yang berbeda pendapat,tujuan, dan ide.
White propaganda sering juga digunakan untuk menarik perhatian orang2 dari masalah yang sedang terjadi atau meciptakan interpretasi orang tentang sebuah kejadian yang sedang berlangsung guna menguntungkan si pelaku propaganda.
Source white propaganda adalah orang yang tidak dekat dengan target propaganda tersebut.

Gray propaganda
Memancarkan informasi yang tidak benar, tapi tidak salah juga. Jadi kebenarannya diragukan.
Kebenaran informasi juga tidak bisa dicari,jadi jenis propaganda itu tidak bisa ditentukan.

Pada jaman Perang Dunia II, yang digunakan hanya black propaganda. White propaganda dilarang.
Contohnya:
    Nazi dan Komunis mempropagandakan kebenaran, keadilan dan kebebasan menurut pandangan mereka sendiri. Nazi menggunakan propaganda untuk meciptakan ketakutan dan kebencian kaum minoritas.

Bagi kelompok totalitarian, propaganda menggunakan media massa sebagai media manipulasi karena media massa sangat efektif untuk mempropaganda masyarakat dalam jumlah besar.

Para pelaku propaganda berpikir bahwa setiap orang butuh untuk di propaganda “demi kebaikan mereka sendiri”.
Propaganda memaksa tiap orang melalui kebohongan dan memanipulasi.
Mereka berpikir bahwa masyarakat itu irasional, buta huruf, dan tidak pernah memperhatikan. Itu menguntungkan mereka untuk memaksa, merayu, dan mencurangi masyarakat untuk membelokkan informasi yang sebenarnya.
Pada tahun 1920-1930an, propaganda digunakan untuk mengorganisasi masyarakat, terutama pada saat negara itu memiliki konflik dengan negara lain.
Setelah perang dunia I, propaganda terus berkembang ke Eropa. Selama tahun 1920an, propaganda menggunakan media massa, seperti koran, radio, film, bahkan pamflet.

Behaviorism
- John B Watson
- Aksi yang dilakukan manusia adalah bentuk reaksi manusia terhadap rangsangan dari lingkungan di luar dirinya.
Mentalist menyatakan bahwa tindakan manusia itu diambil berdasarkan refleksi dan pikiran yang sadar.
- Behaviourist berpikir sebaliknya, manusia lebih dulu dipengengaruhi oleh rangsangan lingkungan di sekitarnya sebelum memikirkan secara rasional apa yang akan menjadi tindakannya.
- We are conditioned to act in certain ways by negative and positive stimuli – we act to gain rewards or avoid punishments.
Media dipandang sebagai pihak yg bisa memberikan pengaruh.
- Contoh : film G30S (PKI) yang ditayangkan setiap subuh pada saat pemerintahan Soeharto.
-Beberapa theorists menggunakan paham Behaviourist ini untuk menghasilkan theory yang dikenal dengan Magic bullet theory.
- Idea dari theory ini adalah menggunakan kekuatan propaganda untuk mempengaruhi pemikiran seseorang guna mendorong orang tersebut untuk mengerjakan apa yang menjadi keinginan dari si propagandist.
- Propaganda tidak pernah objektif.

Freudianism
- Sigmund Freud
- Pandangan ini bertolak belakang dengan behaviourism mengenai tindakan manusia yang dikontrol oleh kesadaran rasional.
- Dia mempertanyakan tentang irrational behaviour.
- Freud melihat adanya 3 hal
        - Ego ( the rational mind )
        - Id ( egocentric pleasure )
        - Superego ( cultural rules )
- Jika salah satu unsurnya lebih dominan maka akan memberikan pengaruh masing – masing. Konflik diantara ketiganya yang akhirnya menentukan perilaku dari seseorang.

Propaganda Theory
- Harold Lasswell
- Meminjam pandangan Behaviourism dan Freudianism
- Demokrasi

Public Opinion Formation Theory by Walter Lippmann
- Walter Lippmann adalah seorang kolumnis NYT
- Dia beranggapan bahwa ada perbedaan antara dunia nyata dengan gambaran di pikiran kita, dan meragukan anggapan teori demokrasi klasik bahwa orang-orang bisa mengatur (govern) dirinya sendiri.
- Orang tidak bisa hanya mengandalkan media untuk memahami dunia sebenarnya.
Sehingga:
- “Mampukah demokrasi terwujud” dan “bagaimanakah peran pers” jadi dipertanyakan.
- Lippmann percaya bahwa keberadaan propaganda adalah tantangan untuk sistem politik untuk berubah.
- Karena publik dianggap rentan terhadap propaganda, maka diperlukan suatu mekanisme untuk mencegah terjadinya propaganda tersebut.
- Mekanisme tersebut berupa media control/semacam evaluasi,pilah-pilah terhadap informasi yang dilakukan oleh technocracy-scientific elite.

Reaksi terhadap Teori Propaganda Awal
- John Dewey: menolak konsep technocracy yang ‘melindungi’, dan menekankan konsep pendidikan.
- Tugas media menurut Dewey adalah ‘to interest the public in the public interest’
- Dewey menantang para jurnalis untuk meningkatkan keertarikan publik pada politik dan world affairs, agar publik menjadi aktif mencari informasi dan kemudian mendorong adanya saling diskusi.

The Institute for Propaganda Analysis
- The Institute for Propaganda Analysis didirikan tahun 1937, dengan tujuan: orchestrating a nationwide educational effort to combat propaganda.
- Eksis selama empat tahun, dan menghasilkan: pamflet, buku, dan artikel-artikel yang menjelaskan bagaimana propaganda berjalan.
- Institut ini berhasil mengembangkan kurikulum antiproaganda yang dipakai oleh sekolah-sekolah menengah dan program pendidikan di seluruh negeri.

Modern Propaganda Theory: “The control of behaviour by media manipulation“
Dipengaruhi oleh 3 faktor :
1. An audience
2. Less well-informed
3. Less politically involved

Libertarianism Reborn: “Libertarianism of the Founding Fathers once again relevant to democracy“

Tidak ada komentar:

Posting Komentar