Rabu, 13 Oktober 2010

Kuis MassComm (Tugas) Felicia Amanda / 09120110007

 

1.      Tiga paradigma komunikasi :
a.       Positivistik (apa yang tampak dari luar) :
Paradigma ini sifatnya subjektif. Suatu realitas akan dianggap benar jika lebih dari satu orang mengatakan, "YA". Paradigma ini memandang dan menilai apa adanya sesuai dengan kenyataan. Bisa dikatakan, paradigma ini menelan mentah-mentah suatu realita yang dianggap benar oleh kebanyakan orang. Teori ini menggunkan pendekatan kualitatif.
b.      Konstruktivistik (apa yang ada di dalam pikiran) :
Dalam paradigma ini, kebenaran adalah sesuatu yang dikonstruksikan di dalam pikiran masing-masing orang. Sifatnya tetap subjektif. Saat suatu realita muncul, orang tidak akan menelan mentah-mentah fakta yang ada, melainkan mencoba membangun konstruksi berdasarkan pola pikir mereka masing-masing. Pandangan setiap orang ini kemudian dikumpulkan, dan diambil kesimpulan sebagai konstruksi bersama.
c.       Kritis (apa yang melatarbelakangi) :
Paradigma ini meyakini bahwa di balik suatu realita, pasti ada sesuatu yang mendasari. Paradigma kritis selalu melihat apa yang terjadi di balik suatu peristiwa, yang menjadi alasan mengapa peristiwa itu ada. Prinsip yang digunakan adalah prinsip gunung es.

2.   2.   Empat Grand Theory
a.       Post-positivistik (turunan paradigma positivistik) :
·        Ciri utamanya : memandang bukti, fakta atau data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang sangat kontekstual dengan lingkungannya.
·        Pengetahuan diperoleh dari hasil penelitian yang orisinil
·        Pengetahuan/pernyataan diperoleh melalui observasi lapangan, survey, angket, kuesioner, dan lainnya yang bersifat kuantitatif.

b.      Hermeneutic (turunan paradigma konstruktivistik) :
·        Konstruksi yang tercipta dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita.
·        Kebenaran diungkapkan dalam bentuk interpretatik, berdasarkan keyakinan tertentu.

c.       Normatif (turunan paradigma kritis) :
·        Teori ini menguraikan standar-standar etik (benar atau salah).
·        Menekankan segala sesuatu yang idealnya berlaku secara umum.

d.      Critical theory (turunan paradigma kritis) :
·        Memfokuskan pada pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas.
·        Contoh : analisis mendalam mengenai pemberitaan suatu media.
Tokoh-tokoh critical theory :
a.      Karl Max
       Sejarah dibuat oleh kaum borjuis
-       Jalur komunikasi dari borjuis ke proletar
-       Jalan keluar: revolusi
-       Kelemahan teori ini: terlalu fokus pada ekonomi
b.     Antonio Gramsci
-       Selain faktor ekonomi adapula faktor ideology
-       Ada 2 cara komunikasi: 1.) aparatus ideology (menguasai kesadaran rakyat/brainwashing). Contohnya sekolah dan media 2.) aparatus koersif (dengan cara kekerasan) Contohnya tentara dan pengadilan
c.     Komunis Purba
        Mengkritik kekuasaan feodal (raja) dan kapitalistik, yang memunculkan sosialis komunis.


3.      a. Munculnya industri media :
Awal mula: Pertengahan abad ke 19, bertambahnya permintaan masyarakat mengenai media murah mendorong perkembangan beberapa media baru. Masyarakat tidak menyukai narasi panjang dan cenderung  untuk membaca komik, ikuti olahraga, dan membaca sebagian besar kejadian sepele yang terkesan fiktif. Lalu muncul yellow journalism/ the yellow kid dipelopori oleh koran Hearst, yakni surat kabar yang dalam penulisan beritanya memberi sedikit perhatian dalam hal keakuratan dan berita cenderung ditulis dengan gaya berlebihan (di bagian judul).
Perkembangan: Perkembangan industri media sekarang lebih terbuka kepada keinginan pemirsa walaupun dampak jangka panjangnya akan merugikan permirsa. Seiring berjalannya waktu, mereka menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial - lebih bersedia untuk menyensor atau membatasi distribusi materi yang kontroversial dan lebih peduli kepada pelayanan jangka panjang publik.

b. Jenis Propaganda : terdapat 3 macam propaganda dalam perkembangan media, yaitu :
-White propaganda : dasarnya benar, menggunakan disinformasi yang menonjolkan kelemahan lawan. Contoh : iklan shampoo yang memberitahu kekurangan produk shampo lain dalam iklannya.
- Black propaganda : dasarnya salah, pembuat propaganda tidak dapat menyebut sumber karena tidak benar-benar terjadi, hanya dirancang/disengaja demi mencapai suatu kepentingan atau menjatuhkan lawan. Sifatnya tertutup lewat orang lain. Contoh: AXIS yang isunya dari telepon setan.
- Grey propaganda : dasarnya sangat tidak jelas, hanya berupa gosip belaka, kebenarannya tidak dapat dipastikan. Contoh : gosip Michael Jackson ternyata belum meninggal.

4.      Teori normatif : Pada awal kemunculan dan kejayaannya media bersifat bebas atau radikal. Media tidak mau diatur, sering memberikan pesan buruk, vulgar, dan membawa dampak negatif bagi banyak pihak. Kemudian muncullah para teknokratik yang mengatur media, akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab. Media diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial dan secara objektif memberikan laporan berita yang akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar