Minggu, 10 Oktober 2010

Tugas 6 Oktober 2010



RESTIA  TITIES  ASMAWARINI  -  09120110189


1.  Tiga paradigma ilmu sosial yang jadi akar dari pohon ilmu Komunikasi Massa:
1)      Paradigma Positivistik
a.       Paradigma yang objektif karena sebagian besar orang mengatakannya benar.
b.      Bagaimana orang-orang memandang realitas/sesuatu yang terjadi.
2)      Paradigma Konstruktivistik
a.       Paradigma yang konstruktif, artinya apa yang ada dalam persepsi/pikiran.
b.      Kebenaran itu tidak bersifat objektif, artinya kebenaran itu sesuatu yang dibangun.
3)      Paradigma Kritis
a.       Melihat sesuatu yang kemungkinana ada sesuatu yang mendasarinya. Artinya, sesuatu yang terjadi tidak begitu saja terjadi, namun ada yang mendasarinya.
b.      Seperti suatu sebab-akibat.

2.  Empat Grand Theories:
1)   Post Positivistik
a.    Kebenaran yang dicapai dengan cara observasi lapangan, survey, polling, angket, dan kuesioner.
2)   Hermeneutik
a.  Konstruksi yang tercipta pada benak orang.
b.  Digunakan untuk mengkaji kitab-kitab suci.
c.  Melihat pada teks dan konteks.
3)   Normatif
a.  Adanya peraturan-peraturan.
b.  Didahului oleh adanya norma-norma dan aturan.
c.  Sesuatu yang dianggap baik-buruk, benar-salah.
4)   Critical Theory
a.  Mempertanyakan dan menggugat sesuatu yang umum.
b.  Sesuatu terjadi dan terbangun karena ada kekuasaan yang membentuknya.

3.  Industri media muncul karena kehadiran yellow journalism (jurnalisme kuning) dimana yellow journalism ini mengandung sesuatu yang berbau sensasi dan bombastis. Adanya yellow page yang isinya kurang baik, kertas yang berkualitas rendah, judul yang mengundang kontroversi, terlalu banyak gambar, dan fiktif ini pun turut menambah semarak. Pada 1950-an, pertelevisian AS diprotes karena banyak memberikan efek negatif. Untuk mengatasi hal-hal yang telah terjadi tersebut, maka dibentuklah suatu industri media yang bertujuan agar dapat menjadi suatu industri media yang lebih bertanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan informasi-informasinya.
    
      Teori-teori propaganda, antara lain:
1)   White Propaganda
a.  Dasar kebenarannya jelas, benar.
b.  Disinformasi, mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu yang salah.
c.  Memaksa disertai ancaman
2)   Black Propaganda
a.  Dasar kebenarannya salah.
b.  Tidak menyebutkan sumbernya siapa.
c. Kebohongan yang dirancang dan disengaja serta diberi iming-iming untuk melakukannya.
3)   Gray Propaganda
a.  Dasar kebenarannya tidak jelas apakah benar/salah.
b.  Kebenarannya tidak dapat dicari.


4.  Teori-teori Normatif:  Media perlu dikontrol supaya bertanggung jawab.
Teori Normatif muncul untuk mengontrol/mengatasi radikal Libertarianisme. Teori radikal Libertarianisme mulai ditolak, kemudian muncul teknokratik kontrol untuk mengatasi media yang mempunyai pesan buruk dan vulgar.
Tanggung jawab sosial menjadi tidak begitu penting. Media dan kaum Libertarianisme tidak mau terlalu bebas dan tidak mau terlalu diatur, maka munculah hasil kesepakatan media berupa pembentukan suatu LSM, lembaga sensor, dan badan pengawas. Semua ini dilakukan sebagai tanggung jawab sosial pengontrol media agar tidak radikal dan tidak memberikan efek negatif kepada masyarakat.

5. Critical Theory merupakan sebuah bentuk dari Hermeneutik. Pengetahuan yang diperoleh melalui penafsiran untuk mengerti/memahami human texts dan symbolic expressions—termasuk penafsiran teks secara implisit maupun eksplisit. Dalam perbedaannya, Critical Theory merupakan suatu bentuk dari self-reflective knowledge yang meliputi pemahaman dan penjelasan secara teoritikal sekaligus, untuk mengurangi jebakan dalam sistem dominasi atau ketergantungan, dimana mematuhi emancipatory interest di dalam memperluas/mengembangkan ruang lingkup otonomi dan mengurangi ruang lingkup dominasi. (Sumber: wikipedia.org)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar