Selasa, 12 Oktober 2010

Melania Maria Yosefin / 09120110037

1. 3  paradigma ILSOS yang menjadi akar dari pohon ILKOMMAS :
ü  POSITIVISTIK :
orang memandang secra realitis bersifat objektif. Yang mana realita dianggap benar jika lebih dari satu orang menyatakan’ya’ dengan kata lain sesuatu yang terjadi benar adanya.
ü  KONSTRUKTIVISTIK :
apa yang ada dipikiran kita. Kebenaran adalah sesuatu yang dibangun. Setiap orang memiliki paradigma konstruktif yang berbeda-beda.
ü  KRITIS :
melihat latar belakang atau sesuatu yang mendasari suatu peristiwa.

2.    4  grand theories ILKOMMAS :
ü  POST POSITIVISTIK : 
memandang bukti, data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, dengan cara observasi, lapangan, survey, angket, kuesioner, dan lainnya yang bersifat kuantitatif.
ü  HERMENEUTIC :
Konstruksi yang tercipta dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita.Kebenaran diungkapkan dalam bentuk interpretatik, berdasarkan keyakinan tertentu. Melihat pada teks dan konteks.
ü  NORMATIF :
Melihat pada aturan yang baik. Menekankan segala sesuatu yang ideal secara umum.
ü  CRITICAL THEORY :
Ide tidak penting yang penting aksi. Pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas. 

3.    Munculnya Industri Media dan Teori Propaganda :
ü  Pertengahan abad ke 19, bertambahnya permintaan masyarakat.Persaingan ketat muncul,dengan meningkatkan aksesbilitas melalui harga murah. Namun, surat kabar baru mampu melayani orang-orang yang belum pernah memiliki akses yang mudah untuk mencetak.
Banyak koran sukses karena mereka menarik banyak pembaca di daerah kumuh perkotaan.Tapi pembaca tidak tertarik tentang penjelasan panjang mengenai peristiwa yang terjadi hari itu. Mereka membeli kertas untuk membaca komik, ikuti olahraga, dan membaca sebagian besar kejadian sepele yang terkesan fiktif.
ü  Propaganda adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Istilah ini berasal dari roman Katolik. Sebagian besar teori propaganda dipengaruhi oleh: Behaviorism dan Freudianism, selain demokrasi dan Harold Laswell.
ü  Tiga macam propaganda:
1.) White propaganda: dasarnya sesuatu yang benar ada, menggunakan disinformasi yang menonjolkan kelemahan lawan. Contoh: Indovision yang selalu menyerang Astro dengan sinyalnya yang tidak bagus
2.)    Black propaganda: dasarnya tidak benar/salah, dirancang dan disengaja.   
      Contoh: AXIS yang terkena isu telepon setan 
3.)  Grey propaganda: dasarnya tidak jelas benar/salahnya. Contoh: gosip

4.    Teori Normatif :
Selama era jurnalisme kuning, media profesional objektivitas, dan sensitivitas publik masih kurang. Terjadi perang salib antar industri media dan tujuannya adalah penghapusan pesan yang buruk dan industri media yang tidak bertanggung jawab.
Pada tahun 1920-an dan 1930-an sebuah teori normatif komunikasi massa baru mulai muncul yang menolak kedua libertarianisme radikal dan kontrol teknokratis.Terjadi penuntutan terhadap profesional di setiap bidang, termasuk jurnalisme. Muncul teori Tanggung Jawab Sosial Pers (Siebert, Peterson, dan Schramm, 1956) yang menekankan bahwa diperlukannya pers yang independen yangdapat mendalami lembaga sosial lainnya dan secara obyektif memberikan laporan berita yang akurat.


5.    Critical Theories :
Teori kritis membangun pertanyaan dan menyediakan alternatif jalan untuk menginterpretasikan hukum sosial media massa. Teori ini sering menganalisis secara khusus lembaga sosial, penyelidikan luas untuk yang dinilai objektif adalah mencari dan mencapai.
Media massa dan budaya massa telah mempromosikan banyak hal yang ikut menjadi sasaran teori kritis. Bahkan ketika media massa tidak melihat sebagai sumber masalah khusus, mereka dikritik untuk memperburuk atau melindungi masalah dari yang diidentifikasi atau disebut dan dipecahkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar