Rabu, 13 Oktober 2010

Tugas Kommas : Viriya Paramita (09120110019)


 Viriya Paramita (09120110019)

1. Tiga paradigma komunikasi:

Positivistik 
Paradigma ini dapat dikatakan bersifat subjektif. Sebuah wacana yang disetujui oleh lebih dari satu orang akan dianggap benar. Paradigma ini memandang dan menilai apa adanya sesuai dengan yang terlihat. Bisa dikatakan, paradigma ini menelan mentah-mentah suatu wacana yang dianggap benar oleh kebanyakan orang. pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang tepat untuk teori ini.

Konstruktivistik 
Paradigma yang muncul dinilai dari apa yang dipikirkan oleh orang terhadap suatu wacana. Berbeda dari positivistik yang menelan mentah-mentah sebuah wacana, pada teori Konstruktivistik, orang mendekonstruksi sebuah wacana untuk merekonstruksi ulang pendapatnya akan wacana tersebut dan kemudian menggabungkannya dengan konstruksi orang lain dan menjadi konstruksi bersama. Kebenarannya juga bersifat subjektif.

Kritis
Paradigma ini meyakini bahwa di balik suatu wacana, pasti ada sesuatu yang mendasari. Paradigma kritis selalu melihat apa yang terjadi di balik suatu peristiwa, yang menjadi alasan mengapa peristiwa itu ada. Prinsip yang digunakan adalah prinsip gunung es.

2.      Empat Grand Theory
a.      Post-positivistik (merupakan turunan dari paradigma positivistik) :
-       Memiliki beberapa ciri utama, yaitu : memandang bukti, fakta, dan/atau data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang kontekstual dengan lingkungannya.
-       Di dalam teori ini, pengetahuan didapatkan dari hasil penelitian yang orisinil.
-       Pengetahuan/pernyataan diperoleh melalui observasi lapangan, survey, angket, kuesioner, dan lainnya yang sifatnya kuantitatif atau dapat dihitung.

b.      Hermeneutic (merupakan turunan dari paradigma konstruktivistik) :
-        Teori ini dikembangkan oleh filosof Jerman Wilhelm Dilthey.
-        Di dalam teori ini, konstruksi yang tercipta di dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita tertentu.
-        Kebenaran diungkapkan dalam bentuk yang interpretatif, berdasarkan keyakinan tertentu.
-        Pendekatan yang digunakan sinkretik, yaitu menggunakan berbagai pandangan dan praktek. Kebenaran yang diusahakan adalah kebenaran yang dapat diterima oleh mereka yang berkepentingan. Kebenaran ini tidak bersifat bebas nilai.


c.      Normatif (merupakan turunan dari paradigma kritis) :
-       Teori ini menguraikan standar-standar etik ( lebih mengacu pada apa yang benar dan apa yang salah).
-       Teori ini juga menekankan pada segala sesuatu yang sekiranya dapat berlaku secara umum.

d.      Critical theory (merupakan turunan dari paradigma kritis) :
-       Teori ini mengambil titik fokus pada pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas.
-       Contoh : saat dilakukan analisis yang lebih dalam pada pemberitaan yang dilakukan oleh sebuah media.
-       Tokoh-tokoh critical theory :
a.      Karl Max
-       Sejarah dibuat oleh kaum borjuis
-       Jalur komunikasi dari borjuis ke proletar
-       Jalan keluar: revolusi
-       Kelemahan teori ini: terlalu fokus pada ekonomi
b.     Antonio Gramsci
-       Selain faktor ekonomi adapula faktor ideology
-       Ada 2 cara komunikasi: 1.) aparatus ideology (menguasai kesadaran rakyat/brainwashing). Contohnya sekolah dan media 2.) aparatus koersif (dengan cara kekerasan) Contohnya tentara dan pengadilan
c.     Komunis Purba
        Mengkritik kekuasaan feodal (raja) dan kapitalistik, yang memunculkan sosialis komunis.

 3.      a. Munculnya industri media :
Awal mula: Pertengahan abad ke 19, bertambahnya permintaan masyarakat mengenai media murah mendorong perkembangan beberapa media baru. Masyarakat tidak menyukai narasi panjang dan cenderung  untuk membaca komik, ikuti olahraga, dan membaca sebagian besar kejadian sepele yang terkesan fiktif. Lalu muncul yellow journalism/ the yellow kid dipelopori oleh koran Hearst, yakni surat kabar yang dalam penulisan beritanya memberi sedikit perhatian dalam hal keakuratan dan berita cenderung ditulis dengan gaya berlebihan (di bagian judul).
Perkembangan: Perkembangan industri media sekarang lebih terbuka kepada keinginan pemirsa walaupun dampak jangka panjangnya akan merugikan permirsa. Seiring berjalannya waktu, mereka menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial - lebih bersedia untuk menyensor atau membatasi distribusi materi yang kontroversial dan lebih peduli kepada pelayanan jangka panjang publik.

b. Jenis Propaganda : terdapat 3 macam propaganda dalam perkembangan media, yaitu :
@ White propaganda : dasarnya benar, menggunakan disinformasi yang menonjolkan kelemahan lawan. Contoh : iklan Aqua yang menemukan melalui risetnya ada bakteri ecoly.
@ Black propaganda : dasarnya salah, pembuat propaganda tidak dapat menyebut sumber karena tidak benar-benar terjadi, hanya dirancang/disengaja demi mencapai suatu kepentingan atau menjatuhkan lawan. Sifatnya tertutup lewat orang lain. Contoh: AXIS yang isunya dari telepon setan.
@ Grey propaganda : dasarnya sangat tidak jelas, hanya berupa gosip belaka, kebenarannya tidak dapat dipastikan. Contoh : gosip Raul dan Krisdayanti.
4.      Teori normatif : Pada awal kemunculan dan kejayaannya media bersifat bebas atau radikal. Media tidak mau diatur, sering memberikan pesan buruk, vulgar, dan membawa dampak negatif bagi banyak pihak. Kemudian muncullah para teknokratik yang mengatur media, akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab. Media diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial dan secara objektif memberikan laporan berita yang akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar