Senin, 08 November 2010

tugas Janias Miagoni (08120110101)

1.Jelaskan 3 paradigma ilmu sosial yang menjadi akar dari pohon Ilmu Komunikasi Massa?
2.Jelaskan 4 teori Besar (Grand Theory) yang menjadi cabang-cabang utama dari Ilmu komunikasi Massa!
3.Jelaskan Munculnya Industri Media. Teori-teori propaganda dan Mass society Theory
4.Jelaskan teori-teori normatif yang kalian ketahui!
5.Jelaskan tentang critical Theories yang kalian ketahui!


Jawab:

•Akar dari paradigma ilmu sosial dibagi 3 yaitu (positivistik, konstruktinitis, dan kritis)
Positivistik ialah apa yang dipandang orang secara realitis bersifat objektif. Artinya positivistik benar apabila 3 orang atau lebih menyatakan benar atau salah.
Konstruktivitis ialah Apa yang ada dipikiran indivi-indvidu, ini artinya Kebenaran adalah sesuatu yang dibangun karena semua orang memiliki pemikiran yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk bisa berkomunikasi dengan baik dari perbedaan pikiran itu sendiri.
Sedangkan kritis dilihat dari latar belakang permasalahan yang mendasari itu semua.

•4 grand theory yaitu (post positivistik, Hermeneutik, Normative, &critical theory)
Post positivistik melihat bukti dari data dengan cara observasi, lapangan, survey, angket, dan lainnya.
Hermeneutik sesuatu yang tercipta dari dalam pikiran seorang, karena sifatnya bisa dianalisis atau mencari kebenaran, dan juga bisa ditafsirkan oleh orang lain. Contoh: alkitab, dan lainnya.
Normative melihat dari aturan yang baik dan memandang segalanya secara umum.
Sedangkan Critical theory selalu mempertanyakan segala yang terjadi, karena mereka percaya bahwa segalanya ada karena kerja. Mereka juga mengutamakan aksi untuk pembebasan kelompok yang ditindas.

• Munculnya Industri Media dan Teori Propaganda :
Industri media muncul pada abad ke-19, dimana bertambahnya permintaan masyarakat. Akses pada awalnya dengan harga murah
Media koran bisa sukses sampai sekarang karena banyak peminat dan pembacanya. Maka dengan demikian mengalami perubahan yang siknifikan sampai sekarang.
Propaganda bisa dikatakan juga suatu pesan yang dapat mempengaruhi khalayak, dan juga propaganda dapat mempengaruhi kelakuan masyarakat.
Tiga macam propaganda:
a. White propaganda: pada dasarnya untuk sesuatu hal yang benar,
b. Black propaganda: pada dasarnya salah tapi memiliki kemungkinan benar.
c. Grey propaganda: tidak bisa dipastikan atau tidak jelas. Contoh: gosip Celebritis.

• Teori Normatif :
Teori normatif kommunikasi massa baru muncul pada tahun 1920an-1930. Teori ini menentang dan menolak liberalisme radikal. Selanjutnya terjadi penuntutan terhadap profesional di segala bidang, termasuk jurnalisme.
Muncul teori Tanggung Jawab Sosial Pers (Siebert, Peterson, dan Schramm, 1956) yang menekankan bahwa diperlukannya pers yang independen yangdapat mendalami lembaga sosial lainnya dan secara obyektif memberikan laporan berita yang akurat.


•Critical Theories :
Teori kritis Teori ini sering menganalisis secara umum yaitu masyarakat.
Sedangkan kalo cultural untuk perorangan atau individu-individu.

Critical Theory (Umum)sedangkan kalauCultural theory (individual).
Makro (umum),
Contohnya: Masyarakat Mikro (perorangan/individu)


Rabu, 03 November 2010

tugas Komunikasi Masa- Rhadianty Amania-09120110187

1. 3 paradigma komunikasi :
Positivistik : realita dianggap benar ketika lebih dari satu berkata ya. Kebenaran tersebut objektif.
Konstruktivistik : kebenaran itu sesuatu yang dibangun (bukan objektif), tapi sesuatu yang di konstruktif dimana setiap orang membangun kebenarannya sendiri.
Kritis : melihat segala sesuatu yang kemudian jadi latar belakang dip[ikiran kita (ada yang mendasari segala sesuatu), jadi ada sebuah yang direncanakan dari suatu kejadian, tidak bisa menelan mentah-mentah, Contoh: mencurigai sesuatu pasti ada dasarnya
2. Empat Grand Theory :
Post Positivistik : mencari kebenaran dengan melakukan observasi, polling, quistioner
Hermeneutik : merupakan konstruksi yang tercipta dalam benak orang tentang sesuatu baik dalam bentuk teks maupun konteks. Zaman dahulu untuk mengkaji kitab suci melihat pada teks dan konteks. Teks : firman Tuhan.
Normatif : Teori ini menguraikan standar-standar etik (benar atau salah).
Critical Theory : menggunakan sesuatu yang umum. Sesuatu terbentuk karena ada kekuasaan yang berkuasa.
3. Propaganda
White propaganda : informasi yang benar agar lawan terlihat lemah.
Black propaganda : informasi yang salah. Informasi yang disampaikan salah, namun tidak ingin menyebutkan sumbernya. Kebohongan yang dirancang secara sengaja.
Gray propaganda : belum pasti benar atau salah. Namun, sudah bisa mempengaruhi pikiran orang.
4. Teori Normatif adalah sebuah teori yang menjelaskan tentang bagaimana standar struktur dan mekanisme operasional yang ideal bagi sistem media. Salah satu teorinya adalah Social Responsibility Theory.
5. Critical Theories 
adalah salah suatu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda.  Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoretis yang sama, yakni semangat untuk melakukan emansipasi. Tujuannya adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau institusi sosial, politik atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan. Ciri khas teori ini adalah pendekatan teori ini tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Tugas Komunikasi Massa - Jessica Suhandra 09120110003

1. Jelaskan 3 paradigma dalam ilmu komunikasi massa!
**Positivistik : Suatu hal dikatakan benar, jika lebih dari satu orang mengatakan "YA". Paradigma ini didasari oleh objektivitas, dimana kita dapat melakukan benar atau salah melalui apa yang kita lihat langsung.
   
**Konstruktivistik : Suatu hal dikatakan benar, bergantung dengan persepsi yang dibangun oleh masing-masing individu. Kita tidak dapat mengatakan langsung sesuatu itu benar atau salah, konstruksi yang dibangun tiap-tiap orang berbeda-beda.

**Kritik : Suatu hal dikatakan benar atau salah, terlihat dari apa yang menjadi latar belakangnya. Untuk menentukannya, kita dapat memperkirakan apa yang menjadi latar belakang atau dasar sesuatu.


2. Jelaskan mengenai 4 Grand Theories
** Post Positivistik : Teori ini memandang bukti, fakta atau data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang sangat kontekstual dengan lingkungannya.Pengetahuan diperoleh dari hasil penelitian, seperti observasi lapangan,survey,angket,quisioner,dan polling.
** Hermeneutik : Konstruksi yang tercipta dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita. Kebenaran diungkapkan dalam bentuk interpretatik, berdasarkan keyakinan tertentu.
** Normatif :  Teori ini menguraikan standar-standar etik ( lebih mengacu pada apa yang benar dan apa yang salah). Teori ini juga menekankan pada segala sesuatu yang sekiranya dapat berlaku secara umum.

** Critical Theory : Teori ini mengambil titik fokus pada pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas. Contoh : saat dilakukan analisis yang lebih dalam pada pemberitaan yang dilakukan oleh sebuah media.
-       Tokoh-tokoh critical theory :
a.      Karl Max
-       Sejarah dibuat oleh kaum borjuis
-       Jalur komunikasi dari borjuis ke proletar
-       Jalan keluar: revolusi
-       Kelemahan teori ini: terlalu fokus pada ekonomi
b.     Antonio Gramsci
-       Selain faktor ekonomi adapula faktor ideology
-       Ada 2 cara komunikasi: aparatus ideology (menguasai kesadaran rakyat/brainwashing), contohnya sekolah dan media, dan aparatus koersif (dengan cara kekerasan), contohnya tentara dan pengadilan
c.     Komunis Purba
        Mengkritik kekuasaan feodal (raja) dan kapitalistik, yang memunculkan sosialis komunis.


3. Jelaskan munculnya industri media dan teori propaganda!
** Industri media berawal dari munculnya Yellow Journalism. Yellow Journalism atau Jurnalisme kuning adalah koran atau media cetak yang memasang tarif rendah, dengan fokus pemberitaan yang tidak berkualitas. Media ini bersifat provokatif dan suka mengundang sensasi. Ini memang disengaja, mengingat tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian pembeli yang berada pada kalangan menengah ke bawah. Setelah media dianggap telah berhasil menarik perhatian masyarakat, maka mulai ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan menyiarkan berita yang lebih akurat, berkualitas dan tidak melebih-lebihkan atau mengurangi isi pesan yang disampaikan.

** Teori Propaganda
- White Propaganda : Suatu informasi yang disampaikan benar adanya. Namun, kebenaran tersebut disampaikan dengan cara menjelekkan orang lain.
- Black Propaganda : Suatu informasi yang salah atau bohong, yang disengaja atau telah dirancang. Untuk mempropaganda lawan, biasanya mereka memperalat orang terdekat lawan. Inilah yang disebut dengan Buzz Marketing.
- Gray Propaganda : Suatu informasi yang diberikan belum diketahui kebenarannya, namun sudah dapat mempengaruhi pemikiean orang lain. Contohnya adalah gosip.

4. Jelaskan mengenai Teori Normatif!
Teori Normatif muncul dikarenakan saat itu kondisi pers bersifat radikal. Pers menganggap mereka telah diberikan kebebasan oleh pemerintah, sehingga sering kali bertindak sewenang-wenang dengan menyiarkan berita yang memiliki pesan buruk dan berdampak negatif kepada masyarakat. Untuk mencegah dampak negatif dari media tersebut, maka Pemerintah melakukan kompromi dengan pers. Hal ini merupakan wujud tanggungjawab sosial kepada masyarakat dan bertujuan agar pers tetap dapat memakai kebebasannya untuk menyiarkan berita, namun tetap ada kontrol pemerintah, seperti adanya Lembaga Sensor.

5. Jelaskan mengenai Critical Theories!
Dalam perbedaannya, Critical Theory merupakan suatu bentuk dari self-reflective knowledge yang meliputi pemahaman dan penjelasan secara teoritikal sekaligus, untuk mengurangi jebakan dalam sistem dominasi atau ketergantungan, dimana mematuhi emancipatory interest di dalam memperluas/mengembangkan ruang lingkup otonomi dan mengurangi ruang lingkup dominasi.
Dalam Critical theory, terdapat Teori Struktural Makroskopis, yaitu : fokus kepada bagaimana institusi media distrukturisasi dalam sistem kapitalis. Beberapa teori yang mendukung teori ini adalah marxist, neo-marxist, frankfurt school, British C.T (Graham Murdock), dsb.

Rabu, 13 Oktober 2010

Tugas KomMass (Latihan UTS) Chininta Rizka Angelia - 09120110104

 >> Chininta Rizka Angelia - 09120110104
 
1. Jelaskan 3 paradigma dalam ilmu komunikasi massa!
**Positivistik : Suatu hal dikatakan benar, jika lebih dari satu orang mengatakan "YA". Paradigma ini didasari oleh objektivitas, dimana kita dapat melakukan benar atau salah melalui apa yang kita lihat langsung.
   
**Konstruktivistik : Suatu hal dikatakan benar, bergantung dengan persepsi yang dibangun oleh masing-masing individu. Kita tidak dapat mengatakan langsung sesuatu itu benar atau salah, konstruksi yang dibangun tiap-tiap orang berbeda-beda.

**Kritik : Suatu hal dikatakan benar atau salah, terlihat dari apa yang menjadi latar belakangnya. Untuk menentukannya, kita dapat memperkirakan apa yang menjadi latar belakang atau dasar sesuatu.


2. Jelaskan mengenai 4 Grand Theories
** Post Positivistik : Teori ini memandang bukti, fakta atau data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang sangat kontekstual dengan lingkungannya.Pengetahuan diperoleh dari hasil penelitian, seperti observasi lapangan,survey,angket,quisioner,dan polling.
** Hermeneutik : Konstruksi yang tercipta dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita. Kebenaran diungkapkan dalam bentuk interpretatik, berdasarkan keyakinan tertentu.
** Normatif :  Teori ini menguraikan standar-standar etik ( lebih mengacu pada apa yang benar dan apa yang salah). Teori ini juga menekankan pada segala sesuatu yang sekiranya dapat berlaku secara umum.

** Critical Theory : Teori ini mengambil titik fokus pada pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas. Contoh : saat dilakukan analisis yang lebih dalam pada pemberitaan yang dilakukan oleh sebuah media.
-       Tokoh-tokoh critical theory :
a.      Karl Max
-       Sejarah dibuat oleh kaum borjuis
-       Jalur komunikasi dari borjuis ke proletar
-       Jalan keluar: revolusi
-       Kelemahan teori ini: terlalu fokus pada ekonomi
b.     Antonio Gramsci
-       Selain faktor ekonomi adapula faktor ideology
-       Ada 2 cara komunikasi: aparatus ideology (menguasai kesadaran rakyat/brainwashing), contohnya sekolah dan media, dan aparatus koersif (dengan cara kekerasan), contohnya tentara dan pengadilan
c.     Komunis Purba
        Mengkritik kekuasaan feodal (raja) dan kapitalistik, yang memunculkan sosialis komunis.


3. Jelaskan munculnya industri media dan teori propaganda!
** Industri media berawal dari munculnya Yellow Journalism. Yellow Journalism atau Jurnalisme kuning adalah koran atau media cetak yang memasang tarif rendah, dengan fokus pemberitaan yang tidak berkualitas. Media ini bersifat provokatif dan suka mengundang sensasi. Ini memang disengaja, mengingat tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian pembeli yang berada pada kalangan menengah ke bawah. Setelah media dianggap telah berhasil menarik perhatian masyarakat, maka mulai ada pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan menyiarkan berita yang lebih akurat, berkualitas dan tidak melebih-lebihkan atau mengurangi isi pesan yang disampaikan.

** Teori Propaganda
- White Propaganda : Suatu informasi yang disampaikan benar adanya. Namun, kebenaran tersebut disampaikan dengan cara menjelekkan orang lain.
- Black Propaganda : Suatu informasi yang salah atau bohong, yang disengaja atau telah dirancang. Untuk mempropaganda lawan, biasanya mereka memperalat orang terdekat lawan. Inilah yang disebut dengan Buzz Marketing.
- Gray Propaganda : Suatu informasi yang diberikan belum diketahui kebenarannya, namun sudah dapat mempengaruhi pemikiean orang lain. Contohnya adalah gosip.

4. Jelaskan mengenai Teori Normatif!
Teori Normatif muncul dikarenakan saat itu kondisi pers bersifat radikal. Pers menganggap mereka telah diberikan kebebasan oleh pemerintah, sehingga sering kali bertindak sewenang-wenang dengan menyiarkan berita yang memiliki pesan buruk dan berdampak negatif kepada masyarakat. Untuk mencegah dampak negatif dari media tersebut, maka Pemerintah melakukan kompromi dengan pers. Hal ini merupakan wujud tanggungjawab sosial kepada masyarakat dan bertujuan agar pers tetap dapat memakai kebebasannya untuk menyiarkan berita, namun tetap ada kontrol pemerintah, seperti adanya Lembaga Sensor.

5. Jelaskan mengenai Critical Theories!
Dalam perbedaannya, Critical Theory merupakan suatu bentuk dari self-reflective knowledge yang meliputi pemahaman dan penjelasan secara teoritikal sekaligus, untuk mengurangi jebakan dalam sistem dominasi atau ketergantungan, dimana mematuhi emancipatory interest di dalam memperluas/mengembangkan ruang lingkup otonomi dan mengurangi ruang lingkup dominasi.
Dalam Critical theory, terdapat Teori Struktural Makroskopis, yaitu : fokus kepada bagaimana institusi media distrukturisasi dalam sistem kapitalis. Beberapa teori yang mendukung teori ini adalah marxist, neo-marxist, frankfurt school, British C.T (Graham Murdock), dsb.

Vivi Andriyani - 09120110086

The Rise of limited-Effects Theory

Overview
  • media tidak lagi ditakuti sebagai alat dalam politik, tapi media dilihat sebagai kekuatan untuk kebaikan sosial
  • para peneliti menganggap bahwa kemampuan media thd publik terbatas diaman kebijakan pemerintah mempunyai peran untuk mencagah manipulasi
  • media kurang mempunyai kekuatan dalam membentuk publik opini dimana media menghadapi berbagai tipe masyarakat yang memiliki perbedaan
  • limited-effects perspective: suatu pemikiran bahwa media hanya mempunyai efek yang terbatas

Perkembangan dari Limited-Effects theory

Several events took place in the 1920s and 1930s that changed mass media theory.
  • Empirical research developed and was used on a larger and larger scale
  • sociological and psychological theories were not consistent with the bullet theory
    • In the 1920's the Payne Fund Studies  were conducted.  They showed a heavy influence of film content on children and supported the bullet theory.  But those results were not replicated in later studies.
  • Empirical research was seen as "scientific" and therefore more advanced and reputable
  • The media industries saw potential for themselves in this kind of research.
  • Key institutions -- government and non-profit -- supported the new research financially and socially 
     
Two-step flow theory

strenght:
  • focuses attention on the environment in which effects can and can't occur
  • stresses importance of opinion leaders in formation of public opinion
  • is based on inductive rather than deductive reasoning
  • effectively challenges simplistic notions of direct effects
weakness:
  • is limited to its time (1940s) and media environment (no TV)
  • uses reported behavior as only test of media effects
  • downplays reinforcement as an important media effect
  • use survey methods that underestimate media impact
  • later research demonstrate a multistep flow of influence
inductive: sebuah pendekatan teori yang melihat bahwa penelitian dimulai dengan pengamatan empiris bukan spekulasi
gatekeepers: dalam two-step flow, oramg yang mengirim pesan dan menolong yang lain membagikan pandangan mereka
opinion leaders: dalam two-step flow, orang nyang menyampaikan informasi ke pengikut
opinion followers: orang yang menerima pesan
two-step flow theory: sebuah ide bahwa pesan dari media melalui opini leader ke opini follower

indirect-effects theory: ketika media mempunyai efek dan efek tersebut diasaring melalui bagian-bagian kehidupan sosial seperti kelompok atau teman
antara tahun 1945 dan 1960:
  • media tidak secara langsung mempengaruhi individu
  • ada two-step flow dari pengaruh media
  • seiring orang menjadi dewasa, mereka mengembangkan komitmen seperti partai politik dimana dapat menyediakan hambatan melawan media
Summary
  • Peran media massa dalam kehidupan sosial terbatas: hanya membuat trend sosial bukan perubahan sosial
  • peran media massa dalam kehidupan individu terbatas, meskipun maksudnya posotif kadangkala sering disalahartikan oleh beberapa orang
  • peran media massa dalam sistem sosial positif

Moving beyond Limited-Effects: focus on Functionalism and Children

Pada chapter ini kita mempelajari perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat Amerika pasca perang dunia II dimana terdapat pertimbangan kembali tentang kebenaran dari teori komunikasi massa. salah satu ahli teori sosial yang berpengaruh pada tahun 1940 an dan 1950 an adalah Robert K Merton. Ia  mengatakan dengan jelas bahwa para ahli sosiologi harus lebih maju lagi dalam peningkatan kedisiplinan dengan mengembangkan “teori-teori taraf menengah” daripada teori-teori besar. Merton mendefinisikan teori jarak menengah sebagai sebuah teori yang terletak diantara hipotesa kerja yang memiliki ruang kecil tetapi perlu dan berkembang semakin besar selama penelitian dari hari ke hari, dan usaha yang mencakup semuanya mengembangkan suatu teori terpadu yang akan menjelaskan semua keseragaman yang diamati dalam perilaku sosial. The middle range theory/ teori jarak menengah adalah teori-teori yang terletak pada minor tetapi hipotesis kerja mengembangkan penelitian sehari-hari yang menyeluruh dan keseluruhan upaya sistematis yang inklusif untuk mengembangkan teori yang utuh. 
 
Ciri-ciri dari the middle Range Theory:
1. Secara prinsip digunakan untuk panduan temuan-temuan empiris.
2. Merupakan lanjutan dari teori sistem sosial yang terlalu jauh dari penggolongan khusus perilaku sosial, organisasi, dan perubahan untuk mencatat apa yang di observasi dan di deskripsikan.
3. Middle range theory meliputi abstraksi, tetapi cukup jelas dengan data yang terobservasi untuk digabungkan dengan proposisi yang memungkinkan dilakukan tes empiris/fakta.
4. Middle range theori muncul dari ide yang sangat sederhana.
 
Dalam teori sosial dan struktur sosial, Merton mengusulkan sebuah pandangan yang ia sebut sebagai paradigma analisis fungsional. paradigma ini melihat bagaimana sebuah sistem sosial beserta individu-individu yang berbeda di dalamnya menjalankan fungsinya masing-masing dan bersama-sama membentuk sebuah proses. Merton dalam pendekatannya juga mengenalkan adanya fungsi manifes( merujuk pada kenyataan yang terjadi dari fungsi-fungsi yang ada) dan fungsi laten(merujuk pada suatu harapan atau manifestasi dari fungsi-fungsi yang ada). analisis fungsional ini secara luas dipakai, seperti logika pada banyak pembelajaran mengenai komunikasi massa selama kurun waktu 1950 sampai 1960 an.
Terdapat empat fungsi dasar dari media menurut Harold Lasswell yaitu sebagai pengawas, menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah, menggali dan menghubungkan kehidupan sosial budaya serta melestarikannya, dan sebagai sarana hiburan.

Komunikasi Massa/ Chatarina Komala/ 09120110008






1.      Tiga paradigma komunikasi :
a.       Positivistik:
Paradigma ini sifatnya objektif dan  makin kuat jika makin banyak orang yang mengatakan "A". Suatu realitas akan dianggap benar ketika terdapat lebih dari satu orang yang mengatakan “Ya”, Dalam paradigma ini, orang mengambil kesimpulan berdasarkan banyak atau sedikitnya jumlah orang yang mengatakan A. Paradigma memandang dan menilai apa adanya sesuai dengan kenyataan dan menelan mentah-mentah suatu realitas yang dianggap benar oleh kebanyakan orang. Teori ini menggunakan pendekatan kualitatif.
b.      Konstruktivistik:
Paradigma ini mengasumsikan bahwa orang tidak mengambil kesimpulan secara langsung melainkan mengambil kesimpulan berdasarkan konstruksi pikiran mereka masing-masing, dengan kata lain, kebenaran merupakan sesuatu yang dikonstruksikan di dalam pikiran masing-masing orang. Berasal dari kata : konstruksi, yang akhirnya mengasumsikan bahwa kebenaran tidak bersifat objektif, melainkan sesuatu yang dikonstruksikan atau dibangun berdasarkan pola pikir mereka masing-masing. Paradigma ini mengatakan bahwa setiap orang punya konstruksinya masing-masing dan orang yang memaknai paradigma ini dapat lebih bisa memahami suatu realita bukan dari kacamata hitam/putih saja. Pandangan setiap orang ini kemudian dikumpulkan, dan diambil kesimpulan sebagai konstruksi bersama.
c.       Kritis :
Paradigma ini meyakini bahwa di balik suatu realita, pasti ada sesuatu yang mendasari atau melatarbelakangi. Paradigma kritis selalu melihat apa yang terjadi di balik suatu peristiwa berserta alasan yang melatarbelakangi dan tidak langsung menerima mentah-mentah infotmasi yang diterima. Paradigma ini melihat sesuatu yang terjadi dengan mencurigai bahwa ada sesuatu yang mendasari (gunung es), dengan kata lain, paradigma ini meyakini adanya suatu sebab-akibat peristiwa tertentu dalam konteks yang sederhana.
                                
2.      Empat Grand Theory
a.      Post-positivistik (merupakan turunan dari paradigma positivistik) :
Teori ini memiliki beberapa ciri utama, yaitu : memandang bukti, fakta, dan/atau data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang kontekstual dengan lingkungannya. Di dalam teori ini, pengetahuan didapatkan dari hasil penelitian yang orisinil. Pengetahuan/pernyataan diperoleh melalui observasi lapangan, survey, angket, kuesioner, dan lainnya yang sifatnya kuantitatif atau dapat dihitung.
b.      Hermeneutic (konstruksi yang ada dalam benak seseorang) :
Dikembangkan oleh filosof Jerman Wilhelm Dilthey.  Di dalam teori ini, konstruksi yang tercipta di dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita tertentu. Kebenaran diungkapkan dalam bentuk yang interpretatif, berdasarkan keyakinan tertentu. Pendekatan yang digunakan sinkretik, yaitu menggunakan berbagai pandangan dan praktek. Kebenaran yang diusahakan adalah kebenaran yang dapat diterima oleh mereka yang berkepentingan. Kebenaran ini tidak bersifat bebas nilai.
c.      Normatif (baik dan ideal umumnya berlaku) :                                  
Teori ini menguraikan standar-standar etik dan lebih mengacu pada apa yang benar dan apa yang salah. Teori ini juga menekankan pada segala sesuatu yang sekiranya dapat berlaku secara umum. Pada dasarnya setiap masyarakat memiliki teori normatifnya sendiri.
d.      Critical theory (merupakan turunan dari paradigma kritis, berasal dari Filsafat Karl Max) :
Teori ini mengambil titik fokus pada pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas. Teori ini lebih bersifat mempertanyakan dan menggugat sesuatu yang umum (berasal dari katanya, Kritis).

3.      a. Munculnya industri media :
Pada tahun 1896, penerbit koran terkemuka (Hearst) mengirim seorang ilustrator ke Cuba untuk menahan kemungkinan pecahnya perang melawan Spanyol. Pengiriman ilustrator mungkin dimaksudkan agar bisa tercetak cerita-cerita perang yang dapat menjual. Pada saat itu, Hearst adalah penerbit salah satu koran terbesar di kota New York, dimana pada waktu itu juga banyak surat kabar yang diterbitkan dengan fokus keuntungan semata. Pertengahan abad ke 19, bertambahnya permintaan masy. mengenai media murah mendorong perkembangan beberapa media baru. Hal itu didukung pula oleh penemuan mesin cetak kecepatan tinggi dan mesin Linotype yang dapat menghasilkan dan mencetak Koran atau surat kabar dengan biaya yang sangat rendah. Sirkulasi koran perang pun pecah di berbagai kota besar dan menyebabkan perkembangan jurnalisme kuning, suatu bentuk jurnalisme yang serius menantang norma-norma dan nilai-nilai sebagian besar pembaca, dan dikhususkan untuk mencari keuntungan tanpa memedulikan kebenaran yang terkait dengan pemberitaan dengan judul-judul yang bombastis dan menarik perhatian banyak orang. Maka muncullah persaingan ketat dengan meningkatkan aksesbilitas melalui harga murah. Industri media merupakan penyebarluasan media dengan tujuan keuntungan secara materi semata.
b. Jenis Propaganda :
·           White propaganda : propaganda ini pada dasarnya benar, menonjolkan kelemahan-kelemahan lawan pada setiap informasi yang diberikan.  Contohnya adalah Iklan Aqua yang menemukan riset adanya bakteri ecoly.
·           Black propaganda : propaganda ini pada dasarnya salah, orang yang melakukan propaganda tidak dapat menyebutkan sumbernya, karena yang diberitakan memang tidak benar-benar terjadi, hanya dirancang/disengaja demi mencapai suatu kepentingan atau menjatuhkan lawan. Bisa dikategorikan sebagai salah satu contoh kebohongan publik, Salah satu contohnya adalah gosip yang beredar dari mulut ke mulut.
·           Grey propaganda : propaganda ini berdasar pada fakta yang masih belum jelas. Bisa dikatakan, hanya berupa gosip semata, kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Contoh : gosip/infotainment.



4.      Teori normatif : Pada awal kemunculan dan kejayaannya media bersifat bebas atau radikal. Media tidak mau diatur, sering memberikan dan mempersuasif pesan buruk, vulgar, dan membawa dampak negatif bagi banyak pihak. Kemudian muncullah para teknokratik yang mengatur media, akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab. Media diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial dan secara objektif sehingga pada akhirnya dapat memberikan laporan berita yang akurat.

Kuis MassComm (Tugas) Felicia Amanda / 09120110007

 

1.      Tiga paradigma komunikasi :
a.       Positivistik (apa yang tampak dari luar) :
Paradigma ini sifatnya subjektif. Suatu realitas akan dianggap benar jika lebih dari satu orang mengatakan, "YA". Paradigma ini memandang dan menilai apa adanya sesuai dengan kenyataan. Bisa dikatakan, paradigma ini menelan mentah-mentah suatu realita yang dianggap benar oleh kebanyakan orang. Teori ini menggunkan pendekatan kualitatif.
b.      Konstruktivistik (apa yang ada di dalam pikiran) :
Dalam paradigma ini, kebenaran adalah sesuatu yang dikonstruksikan di dalam pikiran masing-masing orang. Sifatnya tetap subjektif. Saat suatu realita muncul, orang tidak akan menelan mentah-mentah fakta yang ada, melainkan mencoba membangun konstruksi berdasarkan pola pikir mereka masing-masing. Pandangan setiap orang ini kemudian dikumpulkan, dan diambil kesimpulan sebagai konstruksi bersama.
c.       Kritis (apa yang melatarbelakangi) :
Paradigma ini meyakini bahwa di balik suatu realita, pasti ada sesuatu yang mendasari. Paradigma kritis selalu melihat apa yang terjadi di balik suatu peristiwa, yang menjadi alasan mengapa peristiwa itu ada. Prinsip yang digunakan adalah prinsip gunung es.

2.   2.   Empat Grand Theory
a.       Post-positivistik (turunan paradigma positivistik) :
·        Ciri utamanya : memandang bukti, fakta atau data sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang memiliki latar belakang atau makna tertentu yang sangat kontekstual dengan lingkungannya.
·        Pengetahuan diperoleh dari hasil penelitian yang orisinil
·        Pengetahuan/pernyataan diperoleh melalui observasi lapangan, survey, angket, kuesioner, dan lainnya yang bersifat kuantitatif.

b.      Hermeneutic (turunan paradigma konstruktivistik) :
·        Konstruksi yang tercipta dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita.
·        Kebenaran diungkapkan dalam bentuk interpretatik, berdasarkan keyakinan tertentu.

c.       Normatif (turunan paradigma kritis) :
·        Teori ini menguraikan standar-standar etik (benar atau salah).
·        Menekankan segala sesuatu yang idealnya berlaku secara umum.

d.      Critical theory (turunan paradigma kritis) :
·        Memfokuskan pada pembebasan nilai dominasi dari kelompok yang ditindas.
·        Contoh : analisis mendalam mengenai pemberitaan suatu media.
Tokoh-tokoh critical theory :
a.      Karl Max
       Sejarah dibuat oleh kaum borjuis
-       Jalur komunikasi dari borjuis ke proletar
-       Jalan keluar: revolusi
-       Kelemahan teori ini: terlalu fokus pada ekonomi
b.     Antonio Gramsci
-       Selain faktor ekonomi adapula faktor ideology
-       Ada 2 cara komunikasi: 1.) aparatus ideology (menguasai kesadaran rakyat/brainwashing). Contohnya sekolah dan media 2.) aparatus koersif (dengan cara kekerasan) Contohnya tentara dan pengadilan
c.     Komunis Purba
        Mengkritik kekuasaan feodal (raja) dan kapitalistik, yang memunculkan sosialis komunis.


3.      a. Munculnya industri media :
Awal mula: Pertengahan abad ke 19, bertambahnya permintaan masyarakat mengenai media murah mendorong perkembangan beberapa media baru. Masyarakat tidak menyukai narasi panjang dan cenderung  untuk membaca komik, ikuti olahraga, dan membaca sebagian besar kejadian sepele yang terkesan fiktif. Lalu muncul yellow journalism/ the yellow kid dipelopori oleh koran Hearst, yakni surat kabar yang dalam penulisan beritanya memberi sedikit perhatian dalam hal keakuratan dan berita cenderung ditulis dengan gaya berlebihan (di bagian judul).
Perkembangan: Perkembangan industri media sekarang lebih terbuka kepada keinginan pemirsa walaupun dampak jangka panjangnya akan merugikan permirsa. Seiring berjalannya waktu, mereka menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial - lebih bersedia untuk menyensor atau membatasi distribusi materi yang kontroversial dan lebih peduli kepada pelayanan jangka panjang publik.

b. Jenis Propaganda : terdapat 3 macam propaganda dalam perkembangan media, yaitu :
-White propaganda : dasarnya benar, menggunakan disinformasi yang menonjolkan kelemahan lawan. Contoh : iklan shampoo yang memberitahu kekurangan produk shampo lain dalam iklannya.
- Black propaganda : dasarnya salah, pembuat propaganda tidak dapat menyebut sumber karena tidak benar-benar terjadi, hanya dirancang/disengaja demi mencapai suatu kepentingan atau menjatuhkan lawan. Sifatnya tertutup lewat orang lain. Contoh: AXIS yang isunya dari telepon setan.
- Grey propaganda : dasarnya sangat tidak jelas, hanya berupa gosip belaka, kebenarannya tidak dapat dipastikan. Contoh : gosip Michael Jackson ternyata belum meninggal.

4.      Teori normatif : Pada awal kemunculan dan kejayaannya media bersifat bebas atau radikal. Media tidak mau diatur, sering memberikan pesan buruk, vulgar, dan membawa dampak negatif bagi banyak pihak. Kemudian muncullah para teknokratik yang mengatur media, akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab. Media diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial dan secara objektif memberikan laporan berita yang akurat.

Tugas sebelum UTS...

Gabrella Sabrina
09120110010
 
 
1. Tiga paradigma komunikasi :
Positivistik : realita dianggap benar ketika lebih dari 1 berkata ya. Kebenaran tersebut objektif.
Konstruktivistik : kebenaran itu sesuatu yang dibangun (bukan objektif), tapi sesuatu yang di konstruktif dimana setiap orang membangun kebenarannya sendiri.
Kritis : melihat segala sesuatu yang kemudian jadi latar belakang dip[ikiran kita (ada yang mendasari segala sesuatu), jadi ada sebuah yang direncanakan dari suatu kejadian, tidak bisa menelan mentah-mentah, Contoh: mencurigai sesuatu pasti ada dasarnya!

2. Empat Grand Theory :

Post Positivistik : mencari kebenaran dengan melakukan observasi, polling, quistioner
Hermeneutik : merupakan konstruksi yang tercipta dalam benak orang tentang sesuatu baik dalam bentuk teks maupun konteks. Zaman dahulu untuk mengkaji kitab suci melihat pada teks dan konteks. Teks : berupa kata-kata/firman Tuhan.
Normatif : Teori ini menguraikan standar-standar etik (benar atau salah). Misalnya anak perempuan memakai roik dan anak laki-laki memakai celana.
Critical Theory : menggunakan sesuatu yang umum. Sesuatu terbentuk karena ada kekuasaan yang berkuasa.

3. Munculnya industri media dan teori propaganda:
Pertengahan abad ke 19, bertambahnya permintaan masyarakat.Persaingan ketat muncul,dengan meningkatkan aksesbilitas melalui harga murah. Namun, surat kabar baru mampu melayani orang-orang yang belum pernah memiliki akses yang mudah untuk mencetak. Banyak koran sukses karena mereka menarik banyak pembaca di daerah kumuh perkotaan.Tapi pembaca tidak tertarik tentang penjelasan panjang mengenai peristiwa yang terjadi hari itu. Mereka membeli kertas untuk membaca komik, ikuti olahraga, dan membaca sebagian besar kejadian sepele yang terkesan fiktif.
Propaganda :rangkaian pesan yang bertujuan untuk mempengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Istilah ini berasal dari roman Katolik. Sebagian besar teori propaganda dipengaruhi oleh: Behaviorism dan Freudianism, selain demokrasi dan Harold Laswell.

Black propaganda: dasarnya tidak benar/salah, dirancang dan disengaja.
White Propaganda : dasarnya benar, menggunakan disinformasi yang menonjolkan kelemahan lawan
Grey Propaganda : dasarnya tidak jelas keakuratan dan kebenarannya

4. Teori normatif : bermula kemunculan dan kejayaannya media bersifat bebas / radikal. Media tidak mau diatur, sering memberikan pesan buruk, vulgar, dan membawa dampak negatif bagi banyak pihak. Kemudian muncullah para teknokratik yang mengatur media, akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab. Media diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial.

MASCOM-OLIVIA ROSARY-09120110147

1.    3 Paradigma komunikasi
Positivistik : kebenaran bersifat objektif. Dinilai dari banyaknya.
Konstruktivistik : kebenaran itu dikonstruksi, terpisah dari realistis atau realivitas
Kritis : melihat sesuatu yang memungkinkan menjadi latar belakang, sesuatu yang terjadi karena ada yang mendasari nya.

2. 4 Grand Theory
1. Post-Positivistik : lanjutan dari teori positivistik. Berkesimpulan dengan hasil observasi di lapangan, seperti poling, angket, survei, dll
2. Hermeneutik : Konstruksi yang tercipta dalam benak baik itu teks ataupun konteks. Biasanya digunakan untuk mengkaji Kitab Suci atau Quran.
3. Normatif : Mengatur tentang apa yang baik dan benar dengan apa yang salah dan tidak seharusnya dilakukan
4. Critical Theory : Mempertanyakan apa yang ada dibalik kemampanan dan hal2 umum, karena sesuatu tidak terjadi begitu saja, ada yang melatarbelakanginya

3. Propaganda
White propaganda : informasi yang benar. Agar lawan terlihat lemah. Contoh aqua, telkomsel, indovision, dll
Black propaganda : informasi yang salah. Informasi yang disampaikan salah, namun tidak ingin menyebutkan sumbernya. Kebohongan yang dirancang secara sengaja.
Gray propaganda : belum pasti benar atau salah. Namun, sudah bisa mempengaruhi pikiran orang.

 4. Pada awalnya media bersifat bebas atau radikal. Media tidak mau diatur, pesan yang tersampaikan pun berdampak negatif. Kemudian muncul teknokratik pengatur media, Akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab dan diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial.

Tugas Kommas Juwita Martikasari 09120110162







1. Paradigma 


1.   Positivistik
Realitas dianggap benar jika lebih dari satu orang berkata “ya”.
2.   Konstruktivistik
Kebenaran tidak bersifat objektif, kebenaran itu berasal dari suatu yang di konstruksikan (dibangun atau konstruktif).
3.   Kritis
Melihat sesuatu yang mungkin menjadi latar belakang dibelakang kita.

2. Grand Theory
1. positivistik -> Post positivistik : Observasi di lapangan
2. Konstruktif -> Hermeneutic : Konstruksi yang terlihat pada benak seseorang, melihat pada teks dan konteks
3.Kritis:
a. Normatif : komunikasi ideal menurut standar prosedur tertentu
b. Critical Theory : mempertanyakan atau menggugat sesuatu yang mapan atau umum

3. Munculnya industri media
 Diawali dengan munculnya istilah yellow journalisme (jurnalisme kuning), sebuah istilah untuk “pertempuran headline” antara dua koran besar di Kota New York. Ciri khas jurnalisme kuning adalah pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan pemuatan judul utama yang menarik perhatian publik. Tujuannya hanya satu, meningkatkan penjualan! Jurnalisme kuning tidak bertahan lama, seiring dengan munculnya kesadaran jurnalisme sebagai profesi. Kesadaran akan jurnalisme kemudian melahirkan konsep-konsep seperti pemberitaan yang tidak bias dan dapat dipertanggungjawabkan, sebagai standar kualitas bagi jurnalisme profesional.   

    Teori-teori Propaganda:
         a. White: dasarnya benar (termasuk didalam informasi)
         b. Black: dasarnya salah (tidak menyebutkan sumbenya, bicara melalui orang lain)
         c. Grey: dasarnya tidak jelas benar atau salah

4. Teori Normatif 
adalah sebuah teori yang menjelaskan tentang bagaimana standar struktur dan mekanisme operasional yang ideal bagi sistem media. Salah satu teorinya adalah Social Responsibility Theory.

5. Critical Theories 
adalah salah suatu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda.  Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoretis yang sama, yakni semangat untuk melakukan emansipasi. Tujuannya adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau institusi sosial, politik atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan. Ciri khas teori ini adalah pendekatan teori ini tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni.