Rabu, 13 Oktober 2010

Juliana 09120110100



Juliana
09120110100
ILKOM D ‘09
1. Teori Paradigma Komunikasi
        a. Positivistik:
ü  Melihat apa yang ada di depan kita terjadi
ü  Benar adalah sesuatu yang objektif
ü  Bagaimana orang-orang memandang realitas/sesuatu yg terjadi.  
        b. Konstruktivistik 
ü  Kebenaran merupakan sesuatu yang dibangun
ü  Bersifat konstruktif
        c. Kritis
ü  Melihat sesuatu terjadi karena ada faktor-faktor yang mendasarinya.
ü  Memperkirakan apa yang menjadi latar belakang dasar dari sesuatu
ü  Tidak langsung menelan mentah-mentah info yang di terima
ü  Tidak menerima dengan mudah, karena ada persoalan-persoalan yang disertai, (seperti: sebab-akibat) 

2. Grand Theory:
a. Positivistik,
Post positivistik sampai pada kesimpulan dengan cara observasi di lapangan, observasi dilakukan dengan dengan survei, angket, kuisioner teori-teori yang digunakan berhubungan dengan past positivistic kuantitatif
b. Hermeneutic (turunan paradigma konstruktivistik) :
·                       Konstruksi yang tercipta dalam pikiran seseorang, biasanya digunakan untuk mengkaji kitab suci dan berita. Kebenaran diungkapkan dalam bentuk interpretatik, berdasarkan keyakinan tertentu.
c. Normatif
                        komunikasi ideal menurut standar prosedur tertentu.
d.  Critical theory
selalu mempertanyakan dan menggugat sesuatu yang mapan dan umum tapi tetap menggunakan aturan.

3. Propaganda dan Perkembangan Industri Media
Jenis-jenis Propaganda:
a. White Propaganda:
Penyebaran isu-isu positif  agar perhatian publik teralih dari berita-berita negatif       yang beredar.
b. Black Propaganda:
Penyebaran berita-berita yang cenderung negatif yang  ditujukan pada  lawan.
c. Grey Propaganda:
            Berita yang tersebar belum dipastikan kebenarannya.

Perkembangan Industri Media : Industri media muncul karena kehadiran yellow journalism (jurnalisme kuning) dimana yellow journalism ini mengandung sesuatu yang berbau sensasi dan bombastis. Adanya yellow page yang isinya kurang baik, kertas yang berkualitas rendah, judul yang mengundang kontroversi, terlalu banyak gambar, dan fiktif ini pun turut menambah semarak. Karena banyak memberikan efek negatif sampai tahun 1950an terutama televisi. Maka dibentuklah suatu industri media yang bertujuan agar dapat menjadi suatu industri media yang lebih bertanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan informasi-informasinya tersebut.

4. Pada awalnya media bersifat bebas dan media tidak mau diatur, sering memberikan pesan buruk, vulgar dan membawa dampak negatif. Kemudian muncullah teknokratik yang mengatur media. Akan tetapi media tidak mau terlalu diatur dan berkompromi sehingga mendapatkan keputusan bahwa media tetap bebas dan bertanggung jawab dan diawasi oleh badan sensor pemerintah sehingga memunculkan tanggung jawab sosial. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar