Rabu, 03 November 2010

tugas Komunikasi Masa- Rhadianty Amania-09120110187

1. 3 paradigma komunikasi :
Positivistik : realita dianggap benar ketika lebih dari satu berkata ya. Kebenaran tersebut objektif.
Konstruktivistik : kebenaran itu sesuatu yang dibangun (bukan objektif), tapi sesuatu yang di konstruktif dimana setiap orang membangun kebenarannya sendiri.
Kritis : melihat segala sesuatu yang kemudian jadi latar belakang dip[ikiran kita (ada yang mendasari segala sesuatu), jadi ada sebuah yang direncanakan dari suatu kejadian, tidak bisa menelan mentah-mentah, Contoh: mencurigai sesuatu pasti ada dasarnya
2. Empat Grand Theory :
Post Positivistik : mencari kebenaran dengan melakukan observasi, polling, quistioner
Hermeneutik : merupakan konstruksi yang tercipta dalam benak orang tentang sesuatu baik dalam bentuk teks maupun konteks. Zaman dahulu untuk mengkaji kitab suci melihat pada teks dan konteks. Teks : firman Tuhan.
Normatif : Teori ini menguraikan standar-standar etik (benar atau salah).
Critical Theory : menggunakan sesuatu yang umum. Sesuatu terbentuk karena ada kekuasaan yang berkuasa.
3. Propaganda
White propaganda : informasi yang benar agar lawan terlihat lemah.
Black propaganda : informasi yang salah. Informasi yang disampaikan salah, namun tidak ingin menyebutkan sumbernya. Kebohongan yang dirancang secara sengaja.
Gray propaganda : belum pasti benar atau salah. Namun, sudah bisa mempengaruhi pikiran orang.
4. Teori Normatif adalah sebuah teori yang menjelaskan tentang bagaimana standar struktur dan mekanisme operasional yang ideal bagi sistem media. Salah satu teorinya adalah Social Responsibility Theory.
5. Critical Theories 
adalah salah suatu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda.  Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoretis yang sama, yakni semangat untuk melakukan emansipasi. Tujuannya adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau institusi sosial, politik atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan. Ciri khas teori ini adalah pendekatan teori ini tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar